Rembang, Mitrapost.com – Wakil Bupati Rembang Mochammad Hanies Cholil Barro’ menyebutkan, potensi pertanian menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat di Kecamatan Sulang untuk mengentaskan kemiskinan.
Oleh karenanya, Gus Hanies mewanti-wanti warga Sulang untuk fokus meningkatkan potensi tersebut, hingga menjadi desa mandiri.
Hal itu diungkapkan Gus Hanies saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Sulang. Menurutnya, potensi pertanian Kecamatan Sulang luar biasa. Khususnya penggarapan tebu dan tembakau.
Atas capaian tersebut, Gus Hanies optimis bahwa Kecamatan Sulang pada Musrenbangcam menempatkan infrastruktur dan kemandirian desa. Serta pemanfaatan birokrasi dan penguatan mutu SDM sebagai prioritas. Utamanya di tahun 2023. “Semoga terealisasi,” ungkapnya saat membuka acara.
Gus Hanies yang menjabat sebagai Ketua Tim Pengendalian Pengentasan Kemiskinan (TPPK) memaparkan, jika pengentasan kemiskinan dan peningkatan daya saing masyarakat terus dilakukan secara serius.
Dia tak memungkiri, jika kemiskinan di Kota Garam secara persentase mengalami kenaikan. Namun mengalami penurunan secara ranking. Dimana dulunya berada di ranking 5 dari bawah, sekarang berada di ranking 7. “Untuk persentase naik 0,8 persen. Tentu saja akibat salah satunya dari terpaan pandemi Covid-19,” ujarnya.
Namun, khusus Kecamatan Sulang tidak masuk pilot project lima kecamatan di Kabupaten Rembang yang masuk intervensi dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem. Seperti kecamatan Kragan, Kecamatan Sarang, Kecamatan Pamotan, Kecamatan Sumber dan Kecamatan Pancur.
Dia menambahkan, secara faktual tetap masih didapati beberapa desa yang memang ada kepala keluarga, warga atau masyarakat dengan kemiskinan ekstrem. Kemiskinan ekstrem yakni pendapatan per kapita per bulan di bawah Rp420 ribu dan per hari Rp12 ribu. “Untuk kecamatan Sulang tidak masuk. Namun kalau dilihat secara faktual, verifikasi lapangan atau data dari Dinsos pasti ada,” imbuhnya.
Menurutnya, Pemkab saat ini sudah menerapkan e-planning dalam proses perencanaan daerah melalui aplikasi sistem informasi pemerintah daerah (SIPD). Dengan aplikasi ini, diharapkan dapat menjamin transparansi dan akuntabilitas perencanaan daerah.
“Bikin perencanaan secara masuk akal, realistis, dan berdasarkan kebutuhan masyarakat, bukan keinginan. Tangkap aspirasi sesuai dengan situasi, kondisi, dan perkembangan terkini,” imbuhnya.
Sementara itu camat Sulang, Ika Himawan menyampaikan bahwa potensi di Kecamatan Sulang paling banyak pertanian. Sehingga perlu adanya peningkatan kualitas dan kuantitas tembakau dan tebu. Selain prioritas infrastruktur, sektor pertanian juga perlu dimajukan.
“Paling banyak se-kabupaten Rembang petaninya di Sulang. Kita damping kualitas peningkatan bahan baku. Kita tetap akan koordinasi PT Sadana. Kebetulan bertempat di Sulang, kita coba dampingi petani agar kualitas tembakau baik dan jumlahnya tinggi,” ujarnya. (*)