Sedangkan untuk vaksin dosis pertama dan kedua, dr. Aviani mengungkapkan, berdasarkan data dashboard Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) secara kumulatif menunjukkan sasaran vaksin sudah dalam kondisi yang bagus.
Berdasarkan angka persentasenya untuk dosis pertama mencapai 87 persen. Sedangkan dosis kedua sasaran yang sudah tercapai di angka 71,75 persen.
“Kalau untuk vaksin yang dosis dua dan tiga secara kumulatif sudah tinggi angkanya. Sasarannya dosis satu 915.564, dosis kedua 755.098 sasaran,” papar dr. Aviani.
Selain itu, salah satu kendala masih rendahnya tingkat vaksinasi booster adalah anggapan masyarakat dengan vaksin primer (dosis satu dan dosis dua) dirasa sudah cukup. Sehingga mereka merasa tidak perlu untuk vaksin yang ketiga.
“Iya kendala kembali lagi soal anggapan bahwa vaksin ketiga itu tidak perlu. Dengan dosis satu dan dua menurutnya sudah cukup. Padahalkan tidak demikian,” pungkasnya. (*)