Rembang, Mitrapost.com – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang, Chalid angkat bicara terkait isu impor garam ke Indonesia.
Sebagai salah satu sentra garam di Jawa Tengah, isu impor garam luar negeri diakui Chalid turut mempengaruhi harga garam petani lokal.
Dijelaskan bahwa kebutuhan garam industri di Indonesia mencapai 5 juta ton per tahun. Sementara, Indonesia baru bisa mencukupi kebutuhan garam industri sebesar 2 juta ton saja, oleh karenanya keran impor terus dibuka.
“Ironi memang, Indonesia memiliki wilayah perairan yang jauh lebih luas dibandingkan daratannya, namun masih ketergantungan dengan garam impor,” ujarnya kepada Mitrapost.com, Kamis (19/5/2022).
Berbeda dengan garam konsumsi, garam industri sendiri digunakan untuk kebutuhan farmasi, kosmetik, tekstil, dan sebagainya.
Menurutnya, meskipun di Rembang memiliki banyak tambak garam, namun mayoritas para petani masih belum bisa memproduksi garam kualitas industri.