Bandung, Mitrapost.com – Budi daya lebah (urban bee) menjadi salah satu upaya yang dikembangkan di beberapa kelurahan yang ada di kota Bandung untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Diantaranya adalah Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal yang memiliki 50 kotak ternak lebah. Kemudian di Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Sukajadi yang terdapat 30-40 kotak ternak lebah.
Berdasarkan keterangan dari ketua kelompok Tani Hutan Tamalago, Risna Iriantina Lesmana, ia menjadi salah satu orang yang berperan untuk membantu masyarakat dalam pelatihan dan pendampingan urban bee.
Ia mengatakan bahwa, urban bee tidak membutuhkan lahan yang luas. Sehingga bisa dilakukan dimanapun, termasuk di wilayah perkotaan.
“Di tengah kota pun kita bisa melakukan budi daya lebah ini karena tidak membutuhkan lahan luas seperti hutan atau kebun. Ini bisa menjadi lahan ekonomi produktif untuk masyarakat,” ujar Risna seusai acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Batununggal, Senin (6/7/2022).
Menurut Risna, budi daya lebah ini termasuk aman dan mudah. Sebab, lebah yang diternak merupakan lebah trigona yang tidak menyengat. Sehingga, tidak berbahaya untuk masyarakat, terutama anak kecil.
“Tidak perlu lahan luas juga. Pinggir-pinggir rumah kita bisa ditanam tanaman rambat yang berbunga terus untuk pakan lebahnya,” jelas Risna
Pada lahan 50-100 meter pun sudah bisa budi daya lebah trigona. Hal yang terpenting adalah perbandingan populasi dengan vegetasinya adalah 1:3. Jadi, satu kotak lebah diberikan pakan dari tiga pohon.
Beberapa jenis tanaman yang mengandung getah, seperti mangga, nangka, dan sukun bisa digunakan untuk pakan lebah trigona.
Selain itu, bisa juga menanam tanaman yang menghasilkan nektar, seperti jambu dan air mata pengantin.
“Selain bisa jadi tempat budi daya, bisa juga memperindah lingkungan rumah kita,” ucapnya.
Kemudian, untuk madu bisa dipanen setiap tiga minggu sekali ketika musim panas dan tiga bulan sekali ketika musim hujan.
“Sekali panen bisa 400 gram atau 0,4 ons per kotak lebah. 1 kg madu jenis trigona harganya bisa sampai Rp350.000. Berarti 0,4 ons itu bisa Rp150.000. Jadi memang nilai ekonominya termasuk tinggi,” paparnya.
Ia berharap, ke depannya petani-petani Urban Bee bisa semakin bertambah dengan banyaknya lahan penghijauan.
“Kami berharap, image budi daya lebah itu jangan hanya di tengah hutan atau hanya petani di pinggiran hutan, tapi orang perkotaan juga bisa jadi peternak lebah,” imbuhnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com