Kemudian, pada doa terakhir, ia memohon ampun kepada Allah SWT dan berjanji akan mendahulukan hajat orang soleh dibandingkan orang fasik.
“Wahai Tuhanku, seandainya Engkau memaafkan dan mengampuni dosa-dosaku, para wali, dan nabi akan merasa senang sedangkan setan-setan, musuhku dan musuhMu, akan sedih. Begitu pun sebaliknya,”
“Dan, aku pun tahu bahwa kegembiraan para kekasih kepadaMu lebih Engkau senangi daripada kegembiraan setan-setan dan pengikutnya. Karena itu, ampunilah dosa-dosaku, Ya Allah,”
Allah SWT pun mengampuni dosa-dosa jenazah lelaki itu lantaran amal terakhir yang dilakukan.
Dari Abu Umamah Al Bahilil, Rasulullah SAW mengatakan
إذا أراد الله بعبد خيرا استعمله قيل : ما يستعمله ؟ قال : يفتح له عملا صالحا بين يدي موته حتى يرضي عليه من حوله
Artinya: “Jika Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, maka dia akan membuatnya banyak beramal,” Beliau ditanya, “Bagaimana Allah membuatnya banyak beramal?” Beliau menjawab, “Diberinya taufiq untuk beramal sholeh sebelum mati, kemudian dia dicabut dalam keadaan seperti itu,” (HR Ahmad). (*)