Joko menjelaskan asalkan angka kasus Covid-19 melandai, dan tidak ada kasus baru, peluang tidak melakukan vaksin booster kedua bisa terjadi.
“Kalau secara logika kalau dalam 6 bulan dan kasus tidak ada. Tidak diperlukan booster lagi. Kalau kasusnya turun peluangnya tidak butuh booster, ” jelasnya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa kasus atau penularan Covid-19 sangat dinamis lantaran virus ini dapat bermutasi sewaktu-waktu.
Untuk meminimalisir hal tersebut, stok vaksin di Pati terus dikontrol dan ditambah sesuai dengan kebutuhan.
Joko mengaku dropping vaksin dari Pemprov Jawa Tengah cukup lancar dan masih memungkinkan digunakan jika dicanangkan program booster kedua.
Tantangan terberat Satgas Covid-19 saat ini lebih kepada meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau divaksin.
“Stok vaksin tercukupi. Kalau perawatan ada keterangan kadaluarsanya, 2 tahun. Ini terpakai 6 bulan masih 1,5 tahun. Kalau butuh kota ajukan, gratis tinggal ngambil, ” tandasnya. (*)