Mitrapost.com – Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Anggia Ermarini mengungkapkan bahwa produktivitas apel di Kota Batu sudah sangat berkurang, mulai dari perubahan bentuk apel hingga tekstur kulitnya.
Perlu diketahui, Kota Batu dikenal dengan komoditas pertaniannya, salah satunya sebagai penghasil apel. Hal tersebut disampaikan saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke lokasi Wisata Petik Apel Mandiri, di Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu untuk melihat langsung produktivitas kebun apel di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (15/9/2022).
Kunjungan tersebut juga untuk mengetahui secara langsung penyebab berkurangnya produktivitas tersebut.
“Jadi kita bertemu dengan para petani, dengan beberapa stakeholder untuk mencari masukan dan aspirasi dari mereka,” ucap Anggia.
“Kita hadir disini untuk memperbaiki masalah yang terjadi. Jangan sampai apel ini punah, karena saat ini kita ketahui apel mengalami penurunan yang luar biasa,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Komisi IV DPR RI menyampaikan komitmennya melalui tugas konstitusi akan bersama-sama mengatasi permasalahan produksi, mulai dari penyediaan sarana untuk pupuk organik, penelitian pengembangan varietas apel, mengatasi permasalahan subsidi pupuk dan restorasi tanah untuk mengembalikan unsur hara.
Pada kunjungan itu, Dul Komar selaku penyuluh pertanian Kecamatan Bumiaji menyampaikan bahwa beberapa tahun terakhir, produksi apel mengalami penurunan. Tahun 2020 tercatat lahan apel di Kota Batu seluas 1.200, namun di tahun 2.022 hanya tersisa 1.092 hektar.
Selain karena biaya produksinya yang tinggi, tingkat produktivitas apel menurun dikarenakan kualitas tanah yang juga memburuk akibat pemakaian pupuk kimia secara berkepanjangan. Rata-rata, pohon apel di Kota Batu saat ini sudah berusia 40-50 tahun lebih. (*)
Redaksi Mitrapost.com