Pati Butuh TPA di Daerah Pati Selatan, Begini Tanggapan Dewan

Pati, Mitrapost.com – Masih minimnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kabupaten Pati mendapat respon dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pati.

Ali Badrudin, Ketua DPRD Kabupaten Pati mengungkapkan akan berupaya mewujudkan harapan masyarakat. Salah satunya yakni melakukan komunikasi dengan kepala daerah maupun dinas terkait yang membidanginya.

“Kita akan komunikasi dan koordinasi dengan Pak Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro beserta para OPD, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mendiskusikan tempat atau kecamatan yang bisa membuat TPA,” ujar Ali Badrudin, Ketua DPRD Kabupaten Pati, kemarin.

Ali mengungkapkan jika tempat yang disepakati sebagai TPA, nantinya dapat memaksimalkan pengolahan sampah.

Ia menjelaskan keberadaan TPA terbilang penting untuk Kabupaten Pati. Mengingat saat ini volume sampah di Bumi Mina Tani tersebut terus mengalami peningkatan hingga puluhan ton perhari.

Baca Juga :   Permudah Konsumen, Komisi D Minta Dinas Koperasi Buat Aplikasi Database

“Memang hanya dengan satu TPA  itupun belum maksimal. Ini pun menjadi PR kami ke depan agar sampah ini benar-benar ada pada tempatnya,” lanjutnya.

Sementara itu, jika ada permintaan TPA di Pati Selatan dirinya mengaku sepakat. Hal itu menyusul TPA hanya berada di Margorejo dan Jakenan. Sehingga perlu TPA yang berada di Pati Selatan, namun harus menunggu mekanisme yang ada dan bersinergi dengan pemerintah daerah.

“Untuk di Pati Selatan itu dipikirkan oleh pemerintah daerah, banyak tanah pemerintah yang belum terpakai di Pati Selatan, dan kita pasti sampaikan kepada Pemda,” lanjutnya.

Meskipun begitu, ia meminta kepada masyarakat untuk tetap mengedepankan hidup sehat dan bersih serta membuang sampah pada tempatnya.

Baca Juga :   Ini Maksud Adanya Raperda CSR di Pati

“Kami mohon kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan,” pungkasnya.

Sementara itu, Supadi, Warga Desa Rogomulyo mengungkapkan jika rencana pengadaan TPA didaerah Pati Selatan terealisasi. Ia berharap akan berdampak positif dalam segi perekonomian.

”Kalau hal itu terealisasi, tentunya kami berharap ada nilai ekonomi yang berputar disitu. Tentu warga sekitar bisa mencari sampah yang memiliki nilai jual,” ujarnya kepada Mitrapost.com.

Tak hanya itu, dalam proses dari awal harus melibatkan warga sekitar maupun yang terdampak dan pengelolaannya harus profesional.

”Karena ini yang dikelola adalah sampah. Harus dikelola profesional,” pungkasnya. (ADV)