Harga Tengkulak Lebih Tinggi, Petani Enggan Jual Beras Ke Bulog

Pati, Mitrapost.com – Perum Bulog berencana akan melakukan impor beras untuk menambah cadangan mereka. rencana ini langsung memicu pro- kontra di kalangan masyarakat.

Berdasarkan data yang ada,Bulog tercatat memiliki stok sebanyak 594.856 ton beras dan berencana meningkatkan stoknya sampai 1,2 juta ton hingga akhir tahun 2022. Sementara untuk 500 juta tonnya dipenuhi dari ekspor luar negeri.

Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati dari Komisi D menyayangkan kebijakan tersebut. Pasalnya, ia menilai stok beras di daerah masih baik-baik saja.

Kualitas beras lokal juga dianggapnya mampu memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh Bulog yakni grade medium (CBP) dan premium (komersial).

“Beras lokal pun bisa mas, nyatanya Ega Jaya Pekuwon ya memasukkan beras lokal, tinggal pengawasan tingkat kandungan air di beras, prosentase beras yg pecah harus minimalis,” ujar Sukarno saat dihubungi Mitrapost.com, Jumat (25/11/22).

Baca Juga :   Pangkas Pengangguran, DEWI PENGAYOM BANGSA Kembangkan Skill SDM untuk Siap Kerja ke Luar Negeri

Hanya saja, harga beli beras yang ditawarkan Bulog saat ini masih menjadi kendala. Para petani enggan menjual gabah atau beras ke Bulog karena harga jualnya lebih rendah dibandingkan harga tengkulak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati