Anggota DPRD Singgung Masalah Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam

Pati, Mitrapost.com – Bencana banjir menyebabkan kerugian bagi banyak pihak termasuk para pembudidaya ikan dan petambak garam.

Banjir seringkali membuat infrastruktur tambak rusak hingga ikan-ikan yang ada di dalamnya pun hilang. Hal ini pun membuat para pembudidaya ikan menjadi mengalami kerugian yang cukup fantastis.

Misalkan saja yang pernah terjadi pada bulan Mei lalu, dimana ada sekitar 2.000 hektare tambak yang terkena banjir rob. Dengan kerugian yang dialami diperkirakan mencapai Rp28 miliar. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pati, Edy Martanto pada Mei lalu.

Menanggapi masalah ini, salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati pun buka suara.

Nur Sukarno yang saat ini duduk di Komisi B DPRD Kabupaten Pati menyayangkan selama ini belum adanya kebijakan yang membahas nasib pembudidaya ikan yang mengalami kegagalan panen karena terdampak banjir.

Padahal modal yang dibutuhkan pembudidaya ikan untuk membeli bibit ikan dan melakukan pemeliharaan ikan tidaklah sedikit.

“Selama ini belum pernah diatur kegagalan pembudidaya ikan karena dampak bencana alam banjir,” ujar M Nur Sukarno kepada tim Mitrapost.com.

Lebih lanjut, Sukarno juga menyinggung masalah petambak garam yang dirugikan dengan adanya kebijakan impor garam.

“Petambak garam harganya tidak terlindungi dampak gelontoran garam impor dan lain-lain,” pungkasnya. (Adv)

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati