Pati, Mitrapost.com – Kasus kecelakaan kendaraan yang terjadi di wilayah Kabupaten Pati menunjukkan angka yang cukup tinggi.
Berdasarkan data yang ditujukkan oleh pihak Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pati melalui Unit Laka Lantas menunjukkan hingga bulan November 2022 kasus kecelakaan mencapai 1310 kasus.
Dimana dari data yang terhimpun menjelaskan bahwa korban meninggal dunia (MD) sebanyak 160 kasus, kemudian kategori luka ringan (LR) 1526 dan luka berat (LB) hanya terdapat 1 kasus.
Kepala Unit Laka Lantas, IPDA Inung Hesti Yugastanto yang disampaikan melalui Bintara Administrasi (Bamin) Laka, Bripka Rahmat menyampaikan kecelakaan yang terjadi dikarenakan dipengaruhi oleh human error atau kelalaian oleh pengendara.
“Kalau berdasarkan data ya kecelakaan itu karena human error mas, tapi juga dipengaruhi oleh kondisi aktivitas pasca Covid-19 yang juga meningkat,” tulisnya melalui pesan singkat WhatsApp.
Sementara itu, berdasarkan pernyataan dari Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kantor Jasa Raharja Perwakilan Pati, Andika Kusuma Jaya dengan total kasus kecelakaan tersebut, menjadikan wilayah Pati masuk 5 besar tertinggi kecelakaan di Provinsi Jawa Tengah.
Ia mengungkapkan bahwa hingga November penyaluran santunan kecelakaan telah mengalami kenaikan hingga Rp 12 miliar jika dibandingkan tahun 2021.
“Dari kenaikan santunan mas, kalau untuk angka kecelakaan nanti bisa konfirmasi ke Satlantas ya, itu kita berada di peringkat 5 tertinggi untuk kasus kecelakaannya,” katanya saat ditemui di kantornya oleh tim mitrapost.com.
Pihaknya juga mengungkapkan bahwa kondisi tersebut, disinyalir karena ada peningkatan mobilitas masyarakat pasca pandemi Covid-19. Sehingga aktivitas yang dilakukan masyarakat juga kembali normal.
Selain itu, juga dikarenakan tingkat kesadaran berkendara masyarakat dalam mematuhi peraturan lalu lintas masih cukup rendah.
“Banyak faktor ya mas, salah satunya mungkin tahun lalu kita masih pandemi dan sekarang sudah endemi, aktifitas dan mobilitas warga juga kembali normal. Serta berkaitan dengan tidak dibarengi dengan kesadaran dalam berkendara,” pungkas Andika. (*)