Pati, Mitrapost.com – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana untuk mengantisipasi risiko dampak buruk cuaca ekstrem.
Dilansir dari laman BMKG, penyebab cuaca ekstrim dalam beberapa bulan terakhir disebabkan aktivitas monsun asia yang meningkatkan pertumbuhan awan di bagian barat tengah dan selatan indonesia.
“Cuaca ekstrem ini adalah hujan dengan intensitas sedang hingga deras dengan durasi di atas dua jam itu berpotensi banjir,” ujar Martinus saat ditemui Mitrapost.com kemarin.
Cuaca ekstrem memicu sejumlah bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, guguran batu, dan erosi tanah. Sementara untuk Kabupaten Pati, potensi bencana alam tertinggi adalah banjir dan tanah longsor.
BPBD Kabupaten Pati memetakan, sedikitnya belasan titik rawan bencana banjir saat cuaca ekstrem. Dari titik rawan tersebut terdapat setidaknya tujuh kecamatan yang menjadi fokus karena seringkali terdampak banjir saat musim penghujan. Wilayah- wilayah ini khususnya berada di Pati bagian selatan.