Mitrapost.com – Bagi daerah yang rawan mengalami kekeringan saat musim kemarau tiba, diimbau untuk memanfaatkan atau memanen hujan yang terjadi.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati.
Imbauan itu diberikan mengingat musim kemarau tahun ini akan lebih kering dibanding tahun 2020-2022. Hal ini karena La Nina yang menjadi penyebab iklim basah sudah mulai bergeser dari Indonesia.
“Mumpung saat ini hujan masih turun, maka kami mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pemerintah daerah untuk melakukan aksi panen hujan dengan cara menampungnya menggunakan tandon air atau bak penampung,” ungkap Dwikorita di sela kegiatan 10th World Water Forum (WWF) Kick-Off Meeting, dilansir dari CNN Indonesia.
Wilayah yang disebut rawan mengalami kekeringan diantaranya Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selain itu, krisis air pun kini sudah menjadi persoalan global.
“Krisis air terjadi hampir di seluruh belahan dunia dan menjadi krisis global yang harus diantisipasi setiap negara. Tidak peduli itu negara maju atau berkembang. Karenanya, isu ini harus menjadi perhatian bersama seluruh negara tanpa terkecuali,” ungkap Dwikorita. (*)
Redaksi Mitrapost.com