Mitrapost.com – Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam kelima dan bisa dipenuhi jika mampu, baik secara fisik maupun materi. Dilansir dari laman Kemenag, haji telah dilakukan sejak zaman Nabi Ibrahim As.
Setiap amalan haji memang mengikuti apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim As dan keluarganya, kemudian Allah SWT memerintahkan Ibrahim As dan putranya Ismail As untuk membangun Ka’bah. Allah memerintahkan Nabi Ibrahim As untuk menyerukan ibadah haji kepada para umatnya, lalu diteruskan oleh Nabi Muhammad pada umatnya.
Setiap rombongan yang menunaikan haji pasti menunggu sampai ke tanah suci, Makkah. Dilansir dari NU, berikut adalah doa yang dianjurkan oleh ulama saat sampai ke Makkah.
اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَعِزَّةً وَمَهَابَةً وَزِدْ مِنْ شَرَفِهِ وَعَظِّمْهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوْ اِعْتَمَرَهُ، تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَتَكْرِيْمَا وَبِرًّا، اَللهم هَذَا حَرَمُكَ فَحَرِّمْ لَحْمِيْ وَدَمِيْ عَلَى النَّارِ، اللهم قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ، اللهم آمِنِّيْ مِنْ غَضَبِكَ وَعِقَابِكَ
Allâhumma zid hâdzal baita tasyrîfan wa ta’dhîman wa ‘izzatan wa mahabatan, wa zid min syarafihi, wa ‘adh-dhimhu mimman hajjahu au i’tamarahu, tasyrîfan wa ta’dhîman wa takrîman wa birran. Allâhumma hâdza haramuka fa harrim lahmî wa damî ‘alan-nâr. Allâhumma qinî ‘adzâbaka yauma tab’atsu ‘ibâdaka. Allâhumma âminnî min ghadlabika wa ‘iqâbika
Artinya: “Ya Allah, tambahkanlah Baitullah ini kemuliaan, keagungan dan kewibawaan, tambahkanlah kemuliannya, agungkan lah ia dari orang yang haji atau umrah menujunya, muliakan, agungkan dan baguskan. Ya Allah, ini adalah tanah haram-Mu, maka haramkan lah daging dan darahku atas neraka. Ya Allah, jagalah aku dari siksa-Mu, di hari Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu. Ya Allah, amankanlah aku dari kemurkaan dan siksa-Mu.”
Doa tersebut dilafalkan oleh jemaah untuk memohon untuk diberikan rasa aman saat beribadah, dilipatgandakan pahala dan diselamatkan dari siksan neraka.
Demikian doa saat sampai ke tanah suci, Mekkah. (*)