Pati, Mitrapost.com – Berdasarkan data dari Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, terhitung sejak bulan Januari 2023 hingga pertengahan Juni 2023 ada 1.500 ekor sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dispertan Kabupaten Pati, Andi Hirawadi menyebutkan, dari 1.500 ekor sapi itu, 90 di antaranya mati. Sedangkan sisanya masih menjalani perawatan dan beberapa ada yang sudah sembuh.
“Untuk kasus PMK di Pati ada sekitar 1.500-an. Yang meninggal sekitar 90 ekor sapi,” ujar Andi saat dimintai keterangan belum lama ini.
Menurutnya, sapi-sapi yang terkena dan mati ini kebanyakan didatangkan dari luar daerah. Sapi luar daerah ini tidak terdeteksi terjangkit PMK maupun LSD sehingga menulari sapi lainnya.
“Ini disebabkan karena banyak gejala yang tidak ditandai dengan nampak. Kebetulan yang kena adalah sapi yang tidak divaksin. Kebanyakan dari luar daerah. Blora dan Purwodadi,” jelasnya.
Maka dari itu, Dispertan Kabupaten Pati menggencarkan vaksinasi ke berbagai kecamatan di Kabupaten Pati. Seperti di Kecamatan Jakenan, Kayen, Tayu, Pati dan Wedarijaksa.
“Kita melaksanakan kegiatan vaksinasi secara rutin. Yang paling banyak yang kena PMK di Kayen dan Jakenan. Jumlahnya sekitar 300-an ekor sapi. Saat ini kita sudah melakukan penyembuhan,” paparnya.
Untuk diketahui, kasus Lumpy Skin Disease (LSD) hingga pertengahan tahun ini berjumlah sekitar 130 kasus. Beberapa di antaranya sudah dinyatakan sembuh. (*)

Wartawan Mitrapost.com