Mitrapost.com – Trimedya Panjaitan, anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan mengungkapkan bahwa harus ada evaluasi total terkait dengan keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Harus ada evaluasi total, ini baru kali ini kita menyerah sama penyandera, mungkin juga karena dia orang asing,” kata Trimedya, dikutip dari Detik News, pada Sabtu (8/7/2023).
Dalam hal ini, Trimedya mengatakan tebusa Rp5 milar tidak menjadi masalah, namun hal tersebut harus menjadi pembelajaran bagi Polri.
“Akhirnya kita memenuhi keinginan para penyandera itu, yang minta tebusan Rp 5 miliar, nggak tahu benar nggak itu Rp 5 miliar, atas nama kemanusiaan sih kita setuju aja, tapi ini harus jadi pembelajaran dalam menjaga keamanan di wilayah, terutama Papua. Percuma aja Presiden Jokowi bolak-balik datang ke Papua sana,” ucapnya.
Ia juga berharap terkait dengan kunjungan Jokowi ke Papua Nugini, agar menjadi jalan penyelesaian kasus KKB.
“Mudah-mudahan kunjungan Jokowi ke Papua Nugini ada gunanya itu, kan seringkali OPM OPM berlindung di sana kan, nah itu catatannya itu,” ujar dia.
Lebih jauh, anggota DPR dapil Sumut II tersebut menyebut menuruti kemauan dan permintaan mereka merupakan suatu hal yang buruk.
“Ini jadi preseden yang nggak baik ya, jadi preseden nggak baik. Menurut gue kita kalah dengan penyandera itu. Dan memang itu artinya aparat keamanan sudah menyerah, sehingga menuruti kemauan, untung saja permintaannya nggak terlalu gede Rp 5 miliar, kalau minta Rp 50 miliar gimana? Kalau dekat hari H jangan-jangan diminta naik lagi,” ujar dia.
Redaksi Mitrapost.com