Pendapatan Daerah Pati Melempem, Ini sebabnya

Pati, Mitrapost.com – Lepas dari pandemi Covid-19 tak langsung membuat perekonomian Kabupaten Pati, Jawa Tengah menguat. Pendapatan Daerah (PD) Kabupaten Pati tahun ini masih turun.

Dilansir dari data Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pati, besaran PD Pati  di tahun  2022 sebesar Rp2,68 Triliun. Sementara rencana pendapatan pada 2023  Rp 2,63 Triliun.

Perlu diketahui pendapatan daerah yang dimaksud berasal dari pendapatan asli daerah (PAD), transfer daerah dan pendapatan lain yang sah.

“Memang mengalami penurunan. Ada beberapa hal yang mempengaruhi,” terang Kabid Anggaran pada kantor BPKAD Pati Indah Tri Mulyani.

Dijelaskannya penurunan pendapatan daerah  paling nampak terjadi di sektor  retribusi daerah, pajak daerah, dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

“Betul turun, ada sebabnya. Misalnya pajak daerah ini turun karena ada beberapa hal yang tak bisa kami pungut.  Karena itu sudah bukan wewenang daerah lagi,” paparnya.

Disebutkan, ada  dua sumber pendapatan daerah besar yang tidak bisa dipungut tahun ini, diantaranya retribusi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) , karena kewenangannya sekarang dipegang pemerintah pusat.

Ada juga  retribusi dari fasilitasi  izin mendirikan banguann (IMB) yang tahun ini ditunda untuk di ditarik.

“Ada retribusi kewenangannya sudah tidak di Kabupaten Pati misalnya TPI. Retribusi turunnya dari 2022 turun rP10 miliar dari TPI. Lalu yang retribusinya seperti IMB juga tahun ini  tidak ditarik, ditunda, ” terangnya.

Meski demikian, Pemkab Pati sepanjang sisa tahun 2023 terus  berusaha menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk meningkatkan pendapatan. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati