Mitrapost.com – Ayah siswi sekolah dasar (SD) Gresik yang matanya buta permanen terus berjuang untuk mencari keadilan.
Samsul Arif (36) ingin melihat rekaman CCTV kejadian, tapi bukannya dipermudah malah diberi harapan palsu oleh sekolah.
“Tapi saya laporkan tanggal 28 Agustus 2023, karena sebelumnya ada mediasi bahwa sekolah akan menunjukkan rekaman CCTV. Tapi ternyata saya diberi harapan palsu,” kata Samsul saat ditemui detikJatim, pada Sabtu (16/9/2023).
Samsul mengungkapkan bahwa ia berusaha mencari pelaku yang membuat putrinya mengalami kebutaan permanen.
Samsul pun juga mengaku telah mendatangi sekolah dan mengajak anaknya ke kelas 3 hingga 6. Namun, putrinya ketakutan dan tidak mau menunjuk siapa pelaku yang telah melakukan penganiayaan itu.
“Pas saya ajak itu anak saya kayak takut. Ya kan namanya anak-anak. Sampai sekarang saya nggak tahu itu kakak kelasnya atau orang luar. Karena saat itu memang sekolah lagi menggelar lomba jadi nggak tahu itu orang luar atau murid lain pelakunya,” tutur Samsul.
Ia menyebut telah berusaha agar pihak sekolah dapat menunjukkan CCTV. Namun, pihak sekolah berdalih tidak dapat menunjukkan rekaman kepada sembarang orang.
“Di sekolah kan ada empat sampai lima CCTV, saya bilang ke sekolah untuk melihat CCTV. Tapi pihak sekolah tidak boleh ke sembarang orang,” tuturnya.
Ia pun memutuskan meminta bantuan Bhabinkamtibmas Polsek Menganti untuk mendampingi melihat CCTV. Tidak ada respon negative, akhirnya ia melaporkan kasus ini kepada kepala desa dan Polres Gresik.
“Saya sudah minta bantuan pak Bhabin. Tapi Bhabinkamtibmas merespons empat hari setelah saya meminta bantuan. Tahu-tahu, katanya pak Bhabin sudah melihat CCTV. Padahal saya minta agar dilihat secara bersama-sama. Akhirnya saya lapor ke kepala desa dan Polres Gresik,” kata Samsul.
Redaksi Mitrapost.com