Mitrapost.com – Orang tua kita sering kali melarang tidur menjelang magrib. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, anak perawan tidur menjelang magrib adalah pamali. Sehingga, kebiasaan tersebut harus dihindari karena mengandung mitos yang tidak baik.
Mengapa anak perawan dilarang tidur jelang magrib?
Orang zaman dulu meyakini kebiasaan tidur jelang magrib menarik jin dan setan untuk mendekat. Dikatakan bahwa waktu menjelang magrib adalah waktu dimana setan-setan berkeliaran. Sehingga, orang yang tidur di waktu tersebut dikhawatirkan tidak waspada dengan gangguan jin dan setan.
Selain itu, ada anggapan bahwa anak perawan yang tidur di waktu magrib rawan disukai oleh jin, sehingga menghambat mereka untuk mendapatkan pasangan hidup.
Tak hanya di kepercayaan masyarakat, ternyata dalam agama Islam, Rasulullah SAW juga melarang umatnya tidur di waktu magrib. Waktu tersebut adalah awal dimulainya malam dan pertanda mulai keluarnya bala tentara jin, yakni setan.
Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat sunnah dua rakaat sebelum salat Maghrib. Ini dilakukan untuk membentengi diri dari gangguan setan.
Dari Jabir bin ‘Abdillahradhiyallahu ‘anhuma, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Apabila datang gelap malam (sore hari dimulai saat maghrib), maka halangilah anak-anakmu dari keluar rumah karena setan ketika itu berkeliaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam (waktu Isya), maka lepaskanlah mereka lagi. Hendaklah kalian menutup pintu dan berzikir kepada Allah karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lainnya, Rasulullah SAW juga bersabda, “Jangan lepaskan hewan-hewan ternak dan anak-anak kalian ketika matahari terbenam sampai berlalunya awal Isya’ karena para setan berkeliaran antara waktu terbenamnya matahari sampai berlalunya awal Isya,” (HR. Muslim). (*)
Redaksi Mitrapost.com