Mitrapost.com – Bayi memiliki kulit yang sensitif dan lembut. Selain itu, kulit bayi sering kali mengalami perubahan di awal tahun pertama kehidupan mereka.
Oleh sebab itu, orang tua tidak perlu khawatir apabila melihat kulit bayi lebih gelap atau bernoda. Sebenarnya tidak perlu melakukan perawatan super ekstra pada kulit bayi, yang mana nantinya akan berdampak buruk bagi kesehatan kulitnya di masa mendatang.
Meski demikian, tetap diperlukan perawatan minimal untuk memastikan kulit bayi Anda tetap lembut dan sehat. Berikut sejumlah tips yang bisa Anda andalkan untuk merawat kulit bayi dengan aman.
Hindari paparan sinar matahari berlebihan
Bayi memang membutuhkan paparan sinar matahari pagi, khususnya untuk memperoleh asupan vitamin D. Meski demikian, hindari menjemur bayi di bawah sinar matahari secara langsung.
Food and Drug Administration (FDA) juga mengatakan untuk tidak mengoleskan tabir surya pada bayi di bawah usia 6 bulan. Mereka merekomendasikan untuk membawa bayi ke tempat teduh dengan topi yang menutupi leher dan telinga. Selain itu, pastikan bayi Anda mengenakan pakaian yang longgar dan ringan hingga menutup lengan dan kaki.
Waspadai kulit kering
Wajar jika bayi mengalami bercak kecil pada kulit kering pada beberapa minggu pertama kehidupan. Bercak ini sering kali akan hilang dengan sendirinya, tanpa memerlukan pelembap tambahan. Jika kulit bayi Anda sangat kering atau pecah-pecah, Anda bisa mengoleskan produk losion pelembab khusus bayi yang bebas pewangi. Minyak alami seperti zaitun juga disarankan untuk melembabkan kulit bayi.
Mandikan secara teratur
Sebaiknya Anda memandikan bayi secara teratur. Anda dapat menggunakan waslap lembut dan air hangat atau suam-suam kuku untuk menjaga kebersihan tangan, wajah, alat kelamin, dan bagian tubuh lainnya. Namun, perlu diperhatikan bahwa dalam beberapa kasus, waslap dapat menyebabkan iritasi dan kulit kering. Selain itu, mandikan bayi Anda antara waktu 5 hingga 10 menit.
Hindari pemicu dermatitis kontak
Dermatitis kontak berarti sesuatu yang menyebabkan reaksi alergi pada kulit bayi. Penyakit ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk kulit merah dan bengkak, atau kulit kering, pecah-pecah, dan mengelupas.
Beberapa alergen dapat menyebabkan dermatitis kontak, seperti sabun, deterjen, losion berpewangi dan pewarna, parfum, hingga benda-benda logam.
Cegah munculnya ruam
Ruam dapat terjadi jika bayi Anda kepanasan. Ruam ini seringkali muncul di dekat lipatan kulit atau area di mana pakaian bergesekan dengan kulit. Kondisi ini bisa tampak seperti bintik merah kecil dan sering kali paling terlihat pada bayi dengan warna kulit cerah. Ruam panas terjadi ketika kelenjar keringat tersumbat karena cuaca panas dan lembab, minyak, atau salep lainnya dapat menyebabkan kelenjar keringat bekerja terlalu keras. (*)
Redaksi Mitrapost.com