Mitrapost.com – Setelah hampir dua pekan berada di Tunisia, rombongan aktivis Global Peace Convoy Republik Indonesia (GPC RI) yang ikut bergabung dalam Global Sumud Flotilla (GSF) untuk melakukan Misi Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza memutuskan mundur dan kembali.
Melansir dari CNN Indonesia, keputusan tersebut diumumkan secara resmi melalui akun Instagram GPC, setelah secara aktif mengikuti rangkaian pelatihan, koordinasi lintas negara, hingga menyiapkan berbagai hal pelayaran karena menghadapi beberapa masalah yang sangat kompleks.
Beberapa permasalahan tersebut, di antaranya kendala teknis kapal yang belum layak berlayar jauh menembus blokade Gaza hingga cuaca ekstrim yang menyebabkan kerusakan pada kapal, termasuk armada GSF dari Spanyol yang juga singgah di Tunisia.
Selain itu, kendala berikutnya juga terdapat pada jumlah kapal siap layar yang tidak sepadan dengan peserta yang terus membludak hingga dari pihak Steering Committee Global Sumud Flotilla (SC GSF) memutuskan untuk mengurangi jumlah peserta sesuai dengan ketersedian kapal.
Dengan adanya keputusan mundur dari GPC RI, maka pihaknya memberikan jatah kursi rombongan kepada peserta internasional lainnya. Selain itu sebagai bentuk dukungan penuh, GPC RI juga menyumbangkan lima kapal untuk diikutsertakan dalam barisan armada GSF.
Dukungan juga tetap diberikan oleh GPC RI dalam rangka ikut mensukseskan misi kemanusiaan maritim terbesar dalam sejarah tersebut dengan mengirimkan 30 anak bangsa terbaik yang telah dinyatakan siap secara fisik. (*)

Redaksi Mitrapost.com

																						


