Mitrapost.com – Sejumlah anak di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) disebut jadi korban pencabulan seorang marbot masjid. Sampai saat ini, polisi baru menerima laporan dari empat anak, sementara korban diduga mencapai belasan.
Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo mengonfirmasi laporan korban tersebut. Dari laporan tersebut, muncul nama pelaku berinsial AS (70) yang dikenal sebagai penjaga masjid di Desa Tanjung Laut, Kecamatan Tanjung Batu. Ia diduga melakukan aksi bejat itu di toilet masjid.
“Ya Mas, kemarin sudah ada satu laporan masuk dugaan pencabulan bocah di bawah umur, yang diduga dilakukan marbot masjid di Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, berinisial AS,” kata, Senin (27/10/2025), dikutip Detik.
“Ada empat (diduga korban) yang sudah kita lakukan pemeriksaan untuk proses lidik,” lanjut dia.
Adapun para korban masih anak-anak berusia sekitar 6-7 tahun. Menurut laporan, korban diiming-imingi uang sebesar Rp2 ribu agar bersedia ikut pelaku. AS juga disebut melakukan tindakan tidak senonoh itu berkali-kali.
“Anak-anak ini mengaku bahwa perbuatan itu sudah berkali-kali mereka terima dari pelaku, mereka tidak ingat berapa kali persisnya,” terang Kanit PPA, IPDA Fitra Hadi.
“Anak-anak ini lalu dipanggilnya ke dalam masjid, kemudian diimingi uang Rp 2.000. Setelah itu dicabuli dengan cara dipeluk, dicium, hingga mengelus bagian sensitif,” lanjut dia.
Saat ini, pihaknya masih melakukan pendampingan psikologis para korban. Sementara, kasus dugaan pencabulan dengan korban belasan anak tersebut saat ini masih dalam penyelidikan, sehingga AS belum ditetapkan tersangka.
“Kita juga melakukan pendampingan terhadap korban-korban untuk ke psikolog,” tegasnya. (*)

Redaksi Mitrapost.com






