Minim Sumber Air, Petani Tambakromo Bertarung dengan Musim Tanam

Pati, Mitrapost.com Lahan pertanian di Kecamatan Tambakromo hingga kini masih didominasi sistem tadah hujan. Minimnya sumber air yang mengalir sepanjang tahun membuat para petani di wilayah selatan Kabupaten Pati itu harus bergantung penuh pada curah hujan untuk mengairi tanaman mereka.

Iwan Kurniawan, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Tambakromo, mengungkapkan bahwa ketersediaan air menjadi persoalan utama setiap kali memasuki musim tanam.

“Kendalanya selama musim tanam ini hanya air, Mas. Kalau bisa dibuatkan bendungan, tentu akan sangat membantu petani,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (4/11/2025).

Ia menjelaskan, saat ini sebagian besar petani di Tambakromo hanya bisa menunggu turunnya hujan deras untuk mulai mengolah lahan. Sementara itu, petani yang memiliki sawah di dekat sungai atau sumber air masih beruntung karena bisa memanfaatkan pompa untuk mengaliri lahan mereka.

“Kalau yang dekat sungai atau sumber air, petani bisa pakai pompa. Tapi jumlahnya tidak banyak,” jelasnya.

Beberapa desa di Tambakromo sebenarnya telah memiliki jaringan irigasi seperti di Desa Wukirsari dan Pakis. Namun, fungsi saluran tersebut tidak bisa maksimal ketika musim kemarau panjang atau saat curah hujan rendah.

“Jaringan irigasi dari DPUTR memang ada, tapi kalau hujan tidak turun, tetap saja kering,” tambah Iwan.

Meski sudah memasuki musim penghujan, intensitas hujan di wilayah Tambakromo masih tergolong rendah. Kondisi ini membuat para petani khawatir terhadap keberlangsungan tanam padi mereka.

Pemerintah diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang, seperti pembangunan bendungan atau embung, agar pertanian di Tambakromo bisa lebih mandiri dari ketergantungan terhadap hujan. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati