Pati, Mitrapost.com – Gudang garam milik petambak di Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan diterjang banjir bandang pada Rabu (10/12/2025) malam.
Akibatnya, garam yang berada di gudang ikut hanyut dan petambak mengalami kerugian yang cukup banyak. Banjir itu diakibatkan dari tanggul Sungai Widodaren, Desa Ketitang Wetan jebol.
Salah satu petambak garam, Ismail mengungkapkan bahwa banjir yang melanda Desa Ketitang Wetan membuat dirinya kerepotan saat akan menyelamatkan garam yang berada di gudang. Oleh karena itu, banyak garam yang ikut hanyut terbawa arus.
“Untuk kondisi terkini banyak garam yang memang terdampak banjir tadi malam. Banjir yang cukup besar dari jebolnya tanggul Sungai Widodaren mengarah ke tambak dan pergudangan per pabrikan garam yang ada di Desa Ketitang Wetan,” kata Ismail.
Menurutnya, kerugian petambak garam di Desa Ketitang Wetan mencapai miliaran. Dia pun merinci per gudang kerugian itu bisa mencapai Rp300 juta hingga Rp400 juta.
“Kalau dihitung dengan harga garam sekarang mungkin miliaran belum bisa menghitung secara pastinya. Satu gudang sendiri ada dibelakang kita ini ada sekitar hampir di Rp300 sampai Rp400 juta,” jelas dia.
Lebih lanjut, dia menjelaskan kondisi banjir pada Rabu malam itu sedalam perut orang dewasa. Dengan kejadian ini, dia berharap Pemkab Pati segera melakukan penanganan. Terlebih, beberapa hari ini ada cuaca ekstrem, sehingga pihaknya khawatir banjir akan kembali menerjang.
“Harapan kami penanganan segera dilakukan terutama untuk mengantisipasi karena curah hujan saat ini bagaimana disampaikan BMKG cuaca yang ekstrem apalagi kita berada di posisi hilir sungai dari Widodaren dari aliran dari atas mengalir ke sini semua,” jelasnya.
Kepala Desa Ketitang Wetan, Ali Muntoha mengungkapkan bahwa akibat banjir bandang itu, kerugian terbanyak dialami petambak garam di wilayahnya.
“Kerugian material lebih banyak itu pada stok garam petani,” ujar Ali. (*)

Wartawan Mitrapost.com


