Dinpertan Blora Ganti Biaya Tangkapan Tikus Hasil Gropyokan

Baca juga: Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Gencarkan Pemantauan Kesehatan Hewan

Selain gropoyokan, berbagai upaya telah dilakukan oleh PPL dan PPHP yang bersinergi dengan petani. Diantaranya sanitasi, pembersihan lingkungan sawah yang digunakan untuk lubang tikus, penyuluhan pengendalian tikus secara terpadu oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan Petugas Pengamat Hama Penyakit Tanaman (PPHP).

Tak hanya itu, pemasangan rubuha (rumah burung hantu), burung hantu (Tyto alba) adalah salah satu predator alami, pengendalian hama tikus dengan memberi karbit atau menaruh kain yang dicelup bensin pada liang aktif.

Seperti diketahui, Kabupaten Blora sebagai salah satu sentra produksi padi di Jawa Tengah, dengan produksi padi sebesar 576.948 ton gabah kering panen (GKP) dengan luas panen sebesar 108.532 ha di tahun 2019. Ada tiga kecamatan penyumbang produksi padi dengan pola tanam padi tiga kali dalam setahun, yaitu Kecamatan Cepu, Kecamatan Kedungtuban dan Kecamatan Kradenan.