Baca juga : Belum Zona Hijau, Pati Tidak Terapkan New Normal di Bidang Pendidikan
Muntamah mengungkapkan, pembelajaran di TPQ sebisa mungkin harus tetap berjalan. Alih-alih untuk tuntasnya proses pembelajaran, TPQ perlu diadakan untuk kepentingan pendidikan akhlaq.
“Di TPQ itu tidak hanya mengutamakan ketuntasan belajar, tapi untuk pembinaan akhlaq. Kondisi sekarang ini, anak-anak selalu pegang HP yang tak selalu untuk belajar, bisa saja cuma untuk main-main. Karena itu TPQ posisinya berbeda dengan pendidikan lainnya,” ungkanya.
Muntamah berharap, ada kelonggaran dari Pemkab kepada TPQ yang berada di wilayah zona hijau agar diijinkan melakukan pembelajaran selama melaksanakan protokol kesehatan.
“TPQ sangat bisa melaksanakan protokol kesehatan. Harapan saya saat ini, Pemda memberi lampu hijau pada TPQ untuk melakukan KBM tatap muka dengan memberikan pendampingan agar tetap memperhatikan protokol kesehatan,” harapnya.
“Saya juga berharap Pemda memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh TPQ, misal hand sanitizer, face shield. Hal itu sangat di butuhkan oleh santri TPQ karena saat mengaji dengan ustadzah atau ustadz kurang efektif kalau menggunakan masker, lebih tepat jika menggunakan face shield karena jika santri mengucapkan makhroj bisa dilihat oleh ustadzah-ustadznya,” pungkas Muntamah. (Adv/MA/DF/SHT)