Teguh Widyatmoko memprediksi target Rp331 juta ini tak mampu dipenuhi pihaknya. Padahal pada tahun lalu, pihaknya dapat memenuhi target bahkan lebih.
Maka dari itu, pihaknya mengusulkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati untuk menurunkan target PAD di sektor terminal. “Kita usulkan penurunan, dikurangi 80 juta. Menjadi sekitar Rp250 juta,” katanya.
Dishub Kabupaten Pati sendiri mempunyai tiga terminal. Yakni Kembang Joyo yang melayani bis antar provinsi, Terminal Tayu yang melayani bis jurusan Jepara-Pati dan bis malam serta Terminal yang menjadi tempat singgah angkutan jurusan Tayu-Sarang dan Angkudes.
Setiap angkutan yang memasuki terminal dikenai tarif Rp1000. “Sebelum pandemi, masuk tiga kali bayar tiga kali. Sekarang mboten, sehari sekali. Sehingga Dari UPT terminal mengajukan pengurangan target PAD,” pungkasnya. (*)
Baca juga:
- Bis Luar Daerah, Tidak Diizinkan Masuk ke Terminal Bakalan Krapyak Kudus
- Selama Masa Pandemi, Dishub Rembang Kurangi Jam Pemeriksaan Uji Kendaraan
- Sepi Peminat, Sopir Angkot Pilih Ganti Jalur Trayek