Mitrapost.com – Banyak masyarakat menghubungkan akun Gmail miliknya dengan aplikasi atau layanan di ponsel.
Tak disangkal, demikian itu memudahkan kegiatan digital pengguna Gmail. Mulai dari pengelolaan media sosial hingga bermain game. Sayangnya, di sisi lain kemudahan tersebut dapat berpotensi adanya peretasan terhadap pengguna Gmail.
Akhir-akhir ini aksi peretasan kerap kali terjadi diberbagai kalangan. Hal ini cukup merugikan karena dapat terjadi kebocoran data pribadi seperti yang dialami beberapa tokoh hingga perusahaan media sekalipun.
Baca juga: Video : Aplikasi Pasar Puri Online Berat, Disdagperin Maksimalkan Fitur Chat WA
Melansir dari Tempo.com pada Selasa (25/08/2020), terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah peretasan akun Gmail, antara lain:
- Gunakan kata sandi yang kuat dan unik
Penggunaan kata sandi yang lemah sangat rentan terhadap serangan dari pihak-pihak tidak bertanggungjawab. Serangan ringan, seperti SQL atau brute force dapat menjebol sandi lemah tersebut. Sebaiknya, pengguna menggunakan sandi dengan frasa acak yang lebih dari delapan karakter meliputi angka, huruf capital, huruf kecil, dan karakter khusus.
- Gunakan Two Factor Authentication (2FA)
Menggunakan 2FA dapat menambah perlindungan lebih terhadap akun Gmail. Dengan fitur ini, pengguna juga membutuhkan One Time Password (OTP) untuk mengakses akun Gmailnya. OTP sendiri akan dikirim ke perangkat pribadi pengguna sehingga sangat kecil kemungkinan OTP tersebut bocor.
Baca juga: Turnamen IGC 2020 Digelar Online di Tengah Pandemi
- Tambahkan opsi pemulihan akun
Adanya opsi pemulihan akun, pengguna dapat memblokir upaya pembobolan akun oleh orang lain. Karena, Gmail akan mengirimkan notifikasi pemberitahuan akses yang dilakukan dengan akun milik pengguna.
- Hapus akses dari aplikasi tidak penting
Pemberian izin akses pada aplikasi pihak ketiga berpotensi membocorkan data pribadi pengguna Gmail, terlebih jika aplikasi pihak ketiga tersebut diretas. Selain itu, perlu dilakukan juga penghapusan akses terhadap aplikasi yang tidak penting untuk mencegah hal-hal buruk yang tidak diinginkan.
Baca juga: Game Era 90-an Ini Bisa Dinikmati di Android
- Gunakan Browser terpercaya dan terbaru
Penggunaan browser yang tidak aman dan terpercaya dapat menjebak pengguna ke dalam serangan phishing. Peretas biasanya akan menempelkan perangkat lunak khusus pada peramban sebagai jebakan. Ketika pengguna mengklik jebakan tersebut, data pribadi miliknya akan segera terkirim ke peretas.
- Abaikan surel yang mencurigakan
Jebakan phising juga kerap dikirim melalui surel untuk mendapat akses ke akun surel sasarannya. Pengguna layanan surel sebaiknya memperhatikan setiap surel yang masuk serta mengabaikan pesan yang dirasa mencurigakan.
Baca juga:
- Video: Review Game Kera Sakti | Black Myth: Wukong (INDONESIA)
- Drama Korea Resmi Hadir di MAXtream
- Jadi Satu Tarif, Meterai Rp.3000 dan Rp.6000 Akan Dihapus
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur: Atik Zuliati
Redaksi Mitrapost.com