Kita harus memahami bahwa peran ini seharusnya dibagi, tapi sayang cara perempuan menghayati dirinya itu cenderung mereka melihat diri mereka dari pengamatan sosial. jadi kemampuan wanita mengasuh anak, mengurus rumah tangga, seolah-olah itu adalah peran perempuan. Tapi itu semua hanya isu gender lho.
Baca juga: Studi Menyebut Pewarna Rambut Memicu Risiko Kanker
- Wanita sulit mengungkapkan keluh-kesah
Wanita cenderung sulit untuk bisa berkomunikasi tentang keluh-kesahnya dengan suami. Sehingga maksud dan tujuan yang diinginkan istri tidak sampai kepada suami. Banyak wanita yang tidak paham bagaimana cara mengomunikasikan pembagian peran tersebut dengan suami, akibatnya timbullah konflik dalam rumah tangga.
- Manajemen konflik yang tidak sempurna
Adanya ketidakjelasan peran dalam rumah tangga, dan sulitnya berkomunikasi dengan pasangan terkait hal tersebut sampai timbul konflik, bisa jadi karena pasangan suami istri tidak memahami seperti apa manajemen konflik rumah tangga yang baik.