Rembang, Mitrapost.com – Beberapa hari yang lalu, area Lasem sempat menjadi penyumbang kasus positif terbanyak di Rembang. Kemunculan kasus di pasar Lasem dinilai menjadi salah satu penyebabnya.
Menyusul di temukan kasus Covid-19, Pasar Lasem sempat mengalami dua kali penutupan. Tepatnya pada pertengahan September dan akhir September.
Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, Pjs Bupati Rembang: Tingkat Kesembuhan Rembang Tertinggi se-Jateng
Kebijakan tersebut menyusul ditemukan 29 orang yang dinyatakan positif Covid-19 dari total 90 orang yang menjalani tes.
Tingginya kasus positif yang pernah terjadi di Lasem, ini diungkapkan oleh Pjs Bupati Rembang. Menurutnya angka tersebut terjadi sebab minimnya alat protokol kesehatan yang disediakan oleh pihak pasar.
Menurutnya hanya ada 4 tempat pencuci tangan saja. Hal ini tentu tidak sepadan, mengingat jumlah pedagang yang ada mencapai hampir 832 orang, belum lagi pengunjung yang datang.
Baca juga: Covid-19 Belum Usai, Pjs Bupati Rembang Ajak Kades Edukasi Warga
Menemui kasus tersebut, Imam Maskur melakukan penambahan alat pencuci tangan sebanyak 22 tempat.
“Klaster Pasar Lasem sudah selesai, dari 832 pedagang awalnya alat pencuci tangan hanya 4. Hari ini saya sudah mendapat laporan ada penambahan 22 cuci tangan, sehingga ada 26 tempat. Mudah-mudahan ini bisa menurunkan angka penyebaran,” ungkapnya pada rabu (14/10/2020).
Selain itu, Ia juga mengungkapkan kasus Covid-19 hari ini sudah mulai bergeser mengancam area perkantoran. Imam Maskur mengungkap 2 instansi dijumpai kasus Covid-19 yaitu Bappeda dan Bank Jateng. Disebutkan, 8 kasus positif Covid-19 ditemukan di Bank Jateng dari total 32 orang yang menjalani tes swab. (Adv/AA/AZ/SHT)
Baca juga:
- Turut Serta Perangi Covid-19, Pjs Bupati Rembang Apresiasi Program BPR BKK Lasem
- Video : Pjs Bupati Rembang Bakal Hentikan KBM Tatap Muka Jika Muncul Kasus Covid-19
- Video : Tinjau SMA N 1 Sumber, Pjs Bupati Rembang Berikan Catatan
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati