Bahaya Terselubung dari Kepuasan Kebiasaan Menggigit Kuku

Mitrapost.com – Tanpa sadar kita seringkali terbiasa menggigit kuku atau mencabut kulit di sekitar kuku menggunakan gigi. Bahkan beberapa orang menggigit kuku yang tidak rata hingga timbul luka berdarah.

Kebiasaan ini biasa dilakukan sebab iseng ini bukanlah tindakan yang higienis. Namun, seseorang mendapatkan kepuasan tersendiri ketika melakukannya.

Baca juga: Kulit Glowing Seketika, 5 Manfaat Air Mawar untuk Kecantikan

Menurut pendapat Psikiater Rebecca Berry, kebiasaan menggigit kuku masuk dalam kategori kebiasaan yang dilakukan berulang berfokus pada anggota tubuh.

Menurutnya, saat seseorang melakukan tindakan tersebut beragam emosi tengah berkecamuk dalam dirinya, mulai dari stres, cemas, marah, dan tidak sabar, dan menggigit atau mengunyah kuku memberikan rasa lega atau kesenangan langsung terhadap mereka.

Sementara sebagian orang lainnya, mungkin sekadar mengalami kebosanan atau tidak puas, dan menemukan bahwa menggigit dan mengunyah kuku menawarkan stimulasi sensorik.

Baca juga: Tips Mengelola Keuangan Bagi Kaum Milenial di Era Pandemi

Selain itu, terkadang mereka juga bisa meningkatkan fokus pada suatu pekerjaan karena melakukan kebiasaan tersebut Ini menciptakan semacam lingkaran setan di mana kita terus mengulanginya dan ingin lebih.

Kebiasaan menggigit kuku yang dibiarkan dapat menimbulkan efek samping langsung, seperti pembengkakan, pendarahan, dan nyeri. Namun, efek yang terjadi dari waktu ke waktu mungkin jauh lebih menakutkan.

Baca juga: Waspada Bahaya Kanker Tiroid, Kenali 6 Penyebab dan Jenisnya

Jangka panjang, kebiasaan menggigit kuku dapat menimbulkan luka jaringan parut, perubahan permanen, dan infeksi jamur kronis pada kulit.

Mengutip Kompas.com, Selasa (3/11/2020) perubahan warna tersebut disebabkan oleh respons biologis yang dipicu oleh aktivitas ketika menggigit kuku.

Terkadang melanosit, sel pembuat pigmen, dalam matriks kuku tempat kuku terbentuk terstimulasi dan mulai membuat lebih banyak pigmen. Kuku dapat mengembangkan garis-garis dan bercak coklat, atau kelainan arsitektur, seperti punggung bukit, bintik-bintik darah, dan skala atau kerak.

Baca juga: Lebih Berbahaya? 5 Fakta Tentang Mutasi Virus yang Santer Diperbincangkan

Menurut Dokter kulit, Charlotte Birnbaum, karena kutikula adalah garis pertahanan pertama kuku kita, kerusakan pada kutikula dapat menyebabkan infeksi di sekitar kuku. Pada orang-orang yang gemar menggigit kuku, kita dapat melihat risiko infeksi bakteri, infeksi virus herpes, dan penyebaran kutil yang lebih mudah di sekitar kuku.

Nah, pembaca yang budiman jika Anda termasuk salah satu orang yang memiliki kebiasaan menggigit kuku, hentikan kebiasaan tersebut ya. Kamu bisa mengamati apa yang membuat kamu tertarik menggigit kuku dan coba alihkan dengan melakukan aktivitas lainnya. Selalu jaga kesehatan dan kebersihan agar terhindar dari berbagai macam penyakit ya.

Baca juga: 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Atik Zuliati

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati