Selain itu, lanjutnya, kudapan buatannya juga memiliki warna yang unik, berbeda dengan martabak kebanyakan. Warna biru cerah yang memikat itu, muncul dari ekstrak bunga telang yang memang dikenal sebagai pewarna alami untuk makanan.
“Jadi mulai dari pembuatan adonan hingga krim untuk topping, kami berkreasi dengan menggunakan sari bunga telang. Kami tidak menggunakan pewarna buatan, semuanya bahan-bahan alami,” terang pemilik Kedai Martabak Bang Thoyyib itu.
Baca juga: Video : Bantu Pelaku UMKM, Pemuda Asal Pati Ini Buat Aplikasi Ojek Online
Ibu dua anak ini mengaku bereksperimen dengan bunga telang sejak beberapa bulan lalu, setelah mengetahui manfaat yang terkandung. Setelah melalui proses yang cukup panjang, ia pun memberanikan diri untuk menjajakan produknya.
“Kampung kami di Desa Pagerharjo (Kecamatan Wedarijaksa) kan sejak dulu terkenal sebagai kampung martabak. Hanya saja belum ada yang berinovasi, dari situ saya beranikan diri,” tuturnya.
Baca juga: Makanan Pedas Asli Indonesia ini Wajib Dicoba
Tidak hanya itu, martabak eksperimen ini pun tergolong murah. Untuk satu porsi martabak manis bunga telang pembeli cukup merogoh kocek Rp10.000 hingga Rp20.000.
“Harganya tergantung toppingnya, kalau yang paling mahal Rp20.000 itu sudah ada keju, coklat, krim telang, dan kental manis. Selain martabak manis, kami juga jual martabak telur yang adonanannya juga kami buat dari air sari bunga telang,” tandasnya. (*)
Baca juga:
- Jam Malam Tak Berlaku, Ekonomi Warga Pati Bisa Bergeliat Lagi
- Makanan Indonesia yang Mendunia
- Video : Kesejahteraan Petani Awal Suksesnya Industri Ekspor Olahan Makanan
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati