Baca juga: Video : Kekurangan Pupuk Bersubsidi, Dispertan Pati Minta Tambahan ke Pemprov
Hal ini jelas menimbulkan dilema pasalnya masyarakat lebih suka membeli kedelai impor daripada kedelai lokal karena lebih mudah diproses menjadi tempe dan tahu serta harganya lebih murah.
“Kalau pedagang seneng kedelai impor karena babat. Kalau kesehatan, orang kita belum banyak yang tahu,” kata Kun.
Baca juga: Dispertan Pati Akui Kartu Tani Perlu Disempurnakan
Di pasar, biasanya kedelai lokal dan impor di oplos agar pedagang bisa menekan harga baku.
Dispertan Pati mengaku hingga kini terus lakukan sosialisasi kepada para petani agar tertarik menanam komoditas kedelai. Untuk mengurangi ketergantuan akan impor kedelai dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
“Kalau pedagang seneng kedelai impor karena babat. Kalau kesehatan orang kira belum banyak yang tahu,” pungkas Kun. (Adv/MA/AZ/SHT).
Baca juga:
- Dispertan Pati Akui Kartu Tani Perlu Disempurnakan
- Minat Bertani Pemuda Pati Menurun, Dispertan Membumikan Alat Pertanian Modern
- Punya Banyak Benefit, Dispertan Pati Sarankan Tanam Kacang Hijau Saat Kemarau
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram