Pati, Mitrapost.com – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati berkomitmen akan mengawal dan mendukung eksistensi para petani padi organik. Hal ini karena gairah para petani untuk kembali bertani padi secara organik mulai meningkat.
Dukungan itu diantaranya dengan memberikan pendampingan kepada salah satu petani yang telah menggeluti pengembangan pertanian organik. Ia adalah Kawi dari Desa Tambahmulyo, Kecamatan Gabus.
Kawi mengungkapkan bahwa hasil panen padi organiknya memiliki kualitas yang baik, serta nilai jualnya lebih tinggi dibandingkan padi sintetis.
“Hasil panen organik jauh lebih bagus. Karena saya merawatnya dengan telaten menggunakan pupuk organik maupun obat organic sehingga kondisi padi dan lahannya terhindar dari zat kimia,” ungkap Kawi, Jumat (26/2/2021).
Selain itu, dirinya juga menyebut jika harga padi organik lebih tinggi di kisaran 5.200 sampai 5.400 per kilogram.
“Kalau padi sintetis, harganya berkisar Rp4.200 per kilogram sampai dengan Rp4.400 per kilogram. Sedangkan harga padi organik, mampu menyentuh Rp5.200 sampai dengan Rp5.400 per kilogram,” ungkapnya.