Baca juga: Tarif GeNose di Stasiun Naik Jadi Rp30 Ribu Sabtu Besok
Kemudian, langkah selanjutnya menghitung titik pendistribusian, dengan menilai tingkat kedaruratan atau kepentingan dari penggunaan GeNose C19 itu sendiri.
“Umpama kalau kita ada rapat, ada pertemuan cukup ramai, ada tamu yang cukup ramai, maka ini bisa dimanfaatkan. Atau pada daerah-daerah. Umpama ini agak emergency di daerah tertentu, ada daerah yang membutuhkan tracing yang cepat, ini bisa kita gerakkan. Karena kan bisa mobile dengan cepat, nanti biar Pak Kadinkes yang mengatur,” tegasnya.
Baca juga: Refocusing 2021, Anggaran Penanganan Covid-19 di Pati Rp138 Miliar
Ganjar juga berharap UGM dengan pihak yang memproduksi bisa melakukan percepatan. Sehingga, jika produksi bisa lebih cepat maka pihaknya dapat menambah pesanan unit GeNose C19.
“Jadi kita masih keep dulu karena produksinya juga masih sangat terbatas. Tadi pak rektor juga menyampaikan lagi on going kerja samanya, agar bisa dilakukan percepatan produksi. Maka kalau nanti memungkinkan, produksinya bisa cepat, kita bisa lebih mudah, kita akan tambah. Sehingga skrining kita akan lebih baik,” tandasnya.