“Di 2021 ini memang ada beberapa daerah yang terkena banjir dan beberapa terkena wabah hama, tapi walaupun turun masih di kisaran 500 ribu ton. Artinya kisaran 16 ribu ton itu masih jauh,” imbuh Narso.
Narso berharap ada langkah alternatif agar gabah petani bisa terserap lebih banyak dan harganya juga naik di pasaran.
Baca juga: Video : Dewan Pati Akan Berikan Hak Pendidikan bagi Kaum Disabilitas
“Kita berharap bisa lebih ditingkatkan lagi untuk menjaga stabilitas harga juga menjadi kepastian hasil panen petani bisa terserap,” harapnya.
Komitmen penyerapan 16 ribu ton beras petani tertuang dalam nota kesanggupan menyerap gabah atau beras petani kostraling, Bulog dan BNI dalam Rapat Koordinasi Gerakan Serap Gabah Kabupaten Pati pada Rabu (23/3) kemarin.
Selain kesepakan serap gabah petani, rapat koordinasi tersebut juga memastikan para petani akan difasilitasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank BNI untuk budidaya panen, pascapanen dan pengolahan terpadu.(Adv)