Baca juga: Tak Hanya di Museum, Rumah Ini Turut Jadi Saksi Perjuangan RA Kartini
Abdul Hafidz menegaskan tidak ada kendala anggaran untuk membuka kamar selir tersebut. Hanya saja pihaknya masih akan mempelajari dan mendalami lebih lanjut nilai historis ruang tersebut. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika kamar selir nantinya akan dibuka dan bisa dikunjungi oleh publik.
“Tidak masalah kalau soal anggaran. Besok akan kita perluas lah. Kalau memang itu layak dikunjungi ya akan kita buka. Tapi yang jelas, seluruh peninggalan ibu Kartini ini akan kita eksplorasi menjadi tempat wisata budaya,” imbuhnya.
Di lain pihak, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Dinbdupar) Rembang, Dwi Purwanto, mengatakan bahwa Museum R.A. Kartini telah menerima Dana Alokasi Khusus dari Dirjen Kebudayaan sebesar Rp700 juta. Anggaran tersebut diproyeksikan untuk sejumlah kegiatan dan perawatan atau pemeliharaan Museum R.A. Kartini.
“Museum Raden Ayu Kartini, alhamdulillah tahun ini kita dapat alokasi anggaran dari DAK pemkab dan alokasi khusus pusat, dirjen kebudayaan, 700 juta. Sebagaian untuk pemeliharaan sebagain untuk kegiatan,” ungkapnya saat dimintai keterangan pada Senin, (19/4/2021) lalu.