Jakarta, Mitrapost.com – Satgas Penanganan COVID-19 mengingatkan bahwa kasus virus corona di Indonesia belum mereda. Bahkan 4 orang meninggal karena Corona tiap 1 jam.
Ketua Satgas Penanganan Corona Doni Monardo awalnya mengingatkan masyarakat agar bersabar dalam menghadapi pandemi. Salah satunya menahan diri untuk tidak mudik dalam merayakan hari raya idul fitri bersama orang tua.
“Kenapa tidak boleh mudik karena manusia menjadi perantara membawa virus COVID dari satu daerah ke daerah lainnya,” kata Doni dalam keterangan di situs BNPB, Senin (25/4/2021).
Kenaikan kasus Corona bisa terjadi jika masyarakat tetap bertindak. Doni mengatakan keputusan untuk tidak mudik bertujuan menghargai sesama, terlebih orang tua atau sanak saudara di kampung halaman. Yang berbahaya adalah mereka yang termasuk orang tanpa gejala (OTG).
“Setiap hari, penularan Covid-19 masih terjadi. Di Indonesia, Covid-19 rata-rata memakan 4 nyawa manusia setiap jamnya,” demikian bunyi keterangannya.
Dengan kebijakan peniadaan mudik, pemerintah mengimbau masyarakat agar mengadakan acara keluarga dalam rangka Lebaran secara virtual. Doni mengatakan sebanyak apa pun tempat tidur, RS, bahkan tenaga kesehatan di Indonesia, tidak akan pernah cukup jika terjadi lonjakan kasus yang disebabkan oleh penularan penduduk yang bepergian secara masif.
“COVID-19 belum berakhir, lindungi keluarga, jangan mudik dulu!” pesan Doni.
Sementara itu, dalam jumpa pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Kepresidenan hari ini, Doni Monardo juga sempat bicara soal kasus kematian Corona di Indonesia. Ternyata, kasus kematian Corona RI masih lebih tinggi daripada dunia.
“Kita akui angka kematian di negara kita masih berada di atas angka kematian global,” kata Doni.
Sementara itu, pekan lalu di Kabupaten Pati terjadi klaster baru gegara hajatan manakib yang digelar oleh warga yang habis dari Jakarta. Bupati Haryanto mengatakan setidaknya ada 37 orang yang positif Covid-19. Saat ini mereka tengah menjalani perawatan dan karantina di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo.
Ini mengindikasikan, jika Kabupaten Pati belum aman dengan penyebaran virus corona. “Akhirnya ada berapa tadi yang diswab itu, ada 37 yang positif. Semacam itu kan kita belum aman,” ujar Haryanto.
Masyarakat pun diminta tidak menganggap sepele Covid-19 ini. Mengigat sudah banyak korban jiwa yang berjatuhan. Masyarakat diminta menerapkan protokol kesehatan ketika berada di manapun. (*)
Baca juga:
- Kasus Covid-19 Menurun, Dewan Minta Penanganan Tak Kendor
- Belum Ada Kasus Covid-19 Baru, PPKM Mikro Pati Beri Dampak Konkret
- Pilkades Tinggal Menghitung Hari, Dewan Pati Harap Tak Timbul Klaster Covid-19
Redaksi Mitrapost.com






