Mayoritas Petani Pati Belum Bisa Tentukan Grade Beras

Pati, Mitrapost.com – Pada program bansos Covid-19 pemerintah menganjurkan agar produk bansos khususnya beras diambil dari hasil panen petani sekitar. Pada kenyataannya anjuran ini tak terlaksana sepenuhnya, masih banyak ditemukan beras bansos yang berasal dari luar daerah.

Hal ini disampaikan oleh Rusmillah selaku Fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian Dispertan Pati. Beras yang dijual untuk keperluan bansos harganya bisa lebih tinggi daripada dijual di Pasar.

“Bansos kalau arahan pemerintah kan untuk daerah yang panen masing-masing, tapi MoU-nya sama rekanan yang besar. Kalau bisa dikerjasamakan dengan bansos petani bisa merasakan hasilnya. Kalau di bansos beras itu dihargai Rp 9 ribu, kalau di petani hanya Rp7.500 di kelas medium,” kata Rusmillah kepada Mitrapost.com saat ditemui di kantornya kemarin.

Baca Juga :   Tak Perlu Pestisida Kimia untuk Kendalikan Hama Padi

Baca juga: Dukung Gerakan Food Estate, Dispertan Pati Akan Gelar Pelatihan di Dua Kecamatan

Lanjutnya, alasan lain mengapa beras petani lokal tak mampu tembus pasar bansos lantaran para petani dan kelompok tani kebanyakan belum bisa  menentukan grade beras yang dipanen sendiri, sehingga setelah gabah dipanen langsung diserahkan tengkulak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati