Pati, Mitrapost.com – Bupati Pati Haryanto menyentil Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati soal data Coronavirus Disease atau Covid-19. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) juga meminta Dinkes untuk cakap bila ditanya soal data Covid-19.
Hal ini lantaran data Covid-19 yang dimiliki Dinkes berbeda dengan data yang dimiliki pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. Selain itu, beberapa kali Dinkes Kabupaten Pati tidak bisa menerangkan perbedaan ini.
Bahkan Bupati Pati menyebut ada dua petugas di Dinkes Pati yang menangani data ini namun keduanya tidak sinkron. “Ada dua data yang disajikan. Terkait dengan data memang kadang-kadang ada selisih,” ujar Haryanto.
Ia pun meminta kepada Dinkes Kabupaten Pati untuk selalu meng-update data Covid-19 dan memperbaiki data keduanya agar sinkron.
“Dengan provinsi juga kita mengalami selisih. Maka dari itu kita mengambil yang ada di lapangan. Saya minta kepada Dinkes kesehatan ada data yang riil,” imbuh Haryanto.
Baca juga: Pasien Dibawa Pulang Paksa Bisa Pengaruhi Data Covid-19
Persoalan data ini juga disorot oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati. Beberapa kali DPRD Kabupaten Pati mengundang dinkes dan mempertanyakan soal data, dinkes tidak bisa menjawab secara pasti.
Maka dari itu Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Pati Joni Kurnianto dalam suasana terpisah, meminta kepada Dinkes Pati untuk menyiapkan data. Menurutnya, data ini sangat penting sebagai acuan penanganan Covid-19.
“Rumah sakit harus persiapkan data. Jadi kalau Pak bupati minta, gubernur minta, njenengan sudah siap. Karena data itu penting, itu yang akan kita baca tiap hari (perkembangannya),” kata Joni dalam Rapat Koordinasi Penangangan Covid-19, sehari sebelumnya, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Imbas Covid-19 Tinggi di Pati: Hajatan Dilarang, Akad Nikah Dibatasi
Ia berharap Dinkes Pati tidak keteteran bila ditanya soal data.
“Rumah Sakit seperti yang kami tanyakan di dewan kelemahannya adalah data. Jadi kami mohon ndak terjadi lagi. DKK (dan) rumah sakit, data jangan sampai plegak-pleguk. Kepala DKK dan rumah sakit harus siap,” tegasnya.
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Pati Endah Sri Wahyuningati. Endah meminta Dinkes untuk menyampaikan data secara riil Covid-19.
“Meskipun pahit ini sebagai bentuk evaluasi bagaimana penanganan Covid-19 secara pas. Karena masing-masing kecamatan, desa, RT, RW itu pasti karakternya berbeda,” tandas Endah selepas menghadiri Rapat Koordinasi, Selasa (8/6/2021). (*)
Baca juga: 8 Wilayah Jateng Zona Merah, Ganjar Beri Intruksi Penanganan
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa PS
Wartawan