Demak, Mitrapost.com – Produksi padi terus berjalan, Kabupaten Demak surplus persediaan gabah. Hal ini mengakibatkan harga gabah di Demak relatif stabil.
Menurut keterangan Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Heri Wuryanto, terus berjalannya produksi padi mengakibatkan kawasan Demak mengalami surplus gabah hingga 300 ribu ton. Saat ini, produksi padi mencapai 351.708 ton.
“Panen padi di wilayah Demak masih surplus sekitar 200 sampai 300 ribu ton dengan produksi padi saat ini ada 351.708 ton,” kata Heri kepada Mitrapost.com, Selasa (15/6/2021).
Baca juga: Video : Tim Gugus Tugas Kabupaten Demak Lakukan Penyemprotan Disinfektan
Lebih lanjut, luas lahan pertanian di Kabupaten Demak mencapai 53.597 hektare. Lahan tersebut tak hanya ditanami padi semata, namun juga beragam tanaman palawija seperti jagung dan juga kacang.
Sementara itu, menurut Kepala Seksi (Kasi) Tanaman Pangan, Sukisman, harga padi bulan Juni tergolong stabil.
“Soal harga gabah, dilihat dari padi itu sendiri. Kalau panen padi dengan mesin pemanen padi (kombi) harganya Rp4600/kg, sedangkan yang pakai mesin perontok padi (blower) harganya Rp4200/kg,” imbuhnya.
Sekadar informasi, musim panen padi kedua di Demak berlangsung pada pertengahan bulan Juni hingga awal Juli. Salah satu desa yang mulai panen hari ini adalah Desa Brambang, Kecamatan Karangawen.
Wilayah Demak sendiri merupakan salah satu penyangga pangan di Jawa Tengah, setelah Grobogan dan Cilacap. Untuk tanaman padi, wilayah Demak menempati posisi ke 3 di Jawa Tengah dan ke 12 di Indonesia. (*)
Baca juga:
- BPP Gunungwungkal Atur Strategi Pemasaran Produk Pertanian
- Hadapi Tantangan Pasar Modern, Dinas Pertanian Bentuk Komunitas Petani Milenial di Jakenan
- Tingkatkan Produksi Pertanian, Diperlukan Pemupukan Berimbang
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati

Wartawan Mitrapost.com