Dokar Masih Eksis di Tengah Banyaknya Transportasi Modern

“Kalau sepi ya hanya satu. Ini lagi sepi, mau dapat satu ya sampai ngoyot. Tapi juga tergantung ramai sepinya pasar,” imbuhnya.

Menurut Selamet yang masih banyak menggunakan jasa Dokar saat ini didominasi oleh nelayan dan ibu-ibu rumah tangga. Di pasar Rembang para kusir Dokar dibagi perwilayah untuk mangkal. Ada yang di sebelah Utara pasar, depan pasar dan sebelah Selatan.

Baca juga: Covid-19, Anggaran Hibah Kabupaten Rembang Menurun

“Kalau jumlah pengemudi dokarnya kurang lebih sekitar 40-an. Rembang itu dokarnya terbanyak kalau dibandingkan Pati sama Blora. Di sini nelayan pakainya dokar kalau dari pasar. Motor roda tiga tossa kan dilarang mengangkut orang. Jadi ya masih lumayan. Satu dokar begini muat 4 sampai 5 penumpang,” jelasnya.

Baca Juga :   144 Guru PPPK Terima SK, Bupati Rembang: Jangan Merasa Dibedakan dengan PNS

Dalam kondisi yang serba sulit karena pandemi, perhari Selamet mampu mendapatkan penghasilan minimal Rp50 ribu. Namun saat hari biasa atau sebelum corona ia mampu mendapat sampai Rp300 ribu.

“Pernah juga dapet sampai Rp500 ribu, itu tergantung pokoknya. Menurut saya soal kendala ndak ada. Jaran saya juga mudah mengaturnya. Soal makan juga mudah, tinggal dikasih bekatul,” pungkasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati