Kesulitan Memilih Benih Padi Berkualitas, Bupati Akan Kirim Petani Studi Banding ke Sukamandi

Pati, Mitrapost.com – Abdul kholik salah seorang Petani dari Dusun Playon, Desa Sukopuluhan, Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati mengaku kesulitan memilih bibit padi yang unggul.

Menurutnya di Pati kebanyakan mempercayakan bibitnya pada toko pertanian daripada menangkarkan bibit sendiri.

Hal tersebut ia ungkapkan pada sesi sambung rasa petani, dalam acara Panen bersama Pengembangan Varietas Unggul Baru (VUB) Sawah Tadah Hujan dan Ekspo Balingtan, hari ini Kamis (17/6/21), di Desa Sokopuluhan Kecamatan Pucakwangi.

Baca juga: BPP Gunungwungkal Atur Strategi Pemasaran Produk Pertanian

Kepada Badan Litbang Pertanian Kemeterian Pertanian sebagai fasilitator acara tersebut, ia meminta Kabupaten Pati dikirimi bibit padi varietas Inpari 32 yang benar-benar asli.

“Kalau dari bibit itu, petani kesulitan memilih bibit. Petani disini menggunakan inpari 32. Di toko banyak yang jual bermacam merk, tapi inpari yang mana. Kami mohon bapak (Kepala Badan Litbang Pertanian, Kementam) untuk mengirimkan bibit Inpari 32 yang sebenarnya, agar petani ini bisa menggunakan bibit asli,” ungkap Abdul Kholik, Kamis (17/6/2021).

Perlu diketahui, Padi varietas Inpari 32 adalah benih padi yang paling populer di Indonesia. Tak jarang beredar benih padi palsu di toko pertanian. Petani kadang tak merasa dirugikan lantaran bibit palsu tetap berbuah.

Baca juga: Memasuki Kemarau, Petani Garam Rembang Mulai Garap Lahan

Namun hasil bobot butir, umur, bentuk tanaman, dan tekstur nasi dari bibit menjadi terabaikan, sehingga petani mengalami kerugian.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Fadjry Djufry menanggapi pernyataan dari Abdul Kholik. Menurutnya program penyaluran benih ke daerah kurang efektif. cara terbaik untuk mengatasi hal tersebut ialah membuat para petani bisa menagkarkan varietas Inpari 32 secara mandiri,sehingga tak harus membeli di toko.

Fadjry meminta Pemkab Pati dalam hal ini Bupati Haryanto yang juga hadir dalam acara panen bersama untuk melatih petaninya menangkar bibit padi dan memilih varietas unggul.

Baca juga: Cadangan Beras di Bulog Pati Hasil Produksi Petani Lokal

“Untuk pemilihan bibit, kami harap Bupati melatih petaninya meneliti bibit yang baik. syaratnya harus ada lahan tersendiri yang khusus dijadikan penangkaran benih. Kami siap menampung para petani Pati untuk studi banding. Bisa datang ke Situs Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi. Kita mempuntai lahan penangkar Benih sebanyak 3.000 hektare,” kata Fadjry

Menanggapi statemen dari Kepala Balingtan Kementerian Pertanian, Bupati Pati menyatakan bersedia mengirimkan Dinas Pertanian dan beberapa kelompok tani untuk lanjukan studi banding ke Sukamandi saat pandemi mereda.

“Saya kira itu bisa dilakukan, nanti kalau pandemi agak mereda, Bu Kadis (Dinas pertanian) bisa diagendakan untuk studi bandingnya, nanti diambil acak beberapa kelompok petani untuk diajak,” kata Haryanto.(*)

Baca juga: 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Atik Zuliati

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati