Pati, Mitrapost.com – Meskipun Penghargaan Adipura ditiadakan, esensi untuk menjadi lingkungan yang bersih dan melaksanakan esensi kegiatan ke-adipuraan tetap berjalan.
Setiap hari DLH melakukan upaya monitoring di lapangan maupun daring. Serta kegiatan administrasi di kantor tetap berjalan dengan maksimal.
Sebelumnya, penganugerahan Adipura tahun 2019 terpaksa tidak diumumkan kepada publik. Pemantauan dan vrifikasi lapangan kegiatan Adipura 2020 dan 2021 diputuskan untuk tidak dilakukan selama Pandemi Covid-19.
Baca Juga: Denda Pajak Kendaraan Bermotor Kembali Dibebaskan, Animo Masyarakat Pati Masih Landai
Perlu diketahui, DLH Kabupaten Pati telah melakukan upaya-upaya dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan dunia usaha.
Hal tersebut untuk mewujudkan fungsi pertumbuhan kota secara berkelanjutan dengan menyelaraskan aspek ekologis, aspek sosial, dan aspek ekonomi dalam proses pembangunan dengan menerapkan pemerintahan yang baik atau good governance.
Purwadi menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati telah menjalankan pemerintahan yang berwawasan lingkungan.
Terbukti kini, tata kelola kota telah bersih, ruang terbuka hijau telah optimal, dan pengendalian sampah sudah terkontrol dengan sistematik.
Baca Juga: Bupati-Balingtan Panen Demfarm Padi Sawah Tadah Hujan Ramah Lingkungan
“Dari hulu kami mengoptimalkan fungsi bank sampah sebagai fasilitas untuk mengelola sampah dengan basis masyarakat,” ujarnya
Pihaknya telah menyediakan 170 bank sampah di seluruh Kabupaten Pati. Selain itu terdapat pula Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3R, dan tempat Pusat Daur Ulang (PDU).
Purwadi mengungkapkan bahwa prestasi yang telah diraih Kabupaten Pati tak lepas dari upaya Pemkab melakukan sosialisasi ke kecamatan-kecamatan sebagaimana dilakukan sebelum masa Pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Purwadi menyampaikan bahwa Kota Pati layak memperoleh penghargaan Adipura sebanyak 13 kali berturut-turut. Hal tersebut ia sampaikan kepada Mitrapost.com saat ditemui di ruangannya, Jum’at (18/6/2021)
Baca Juga: Pati Zona Merah, Masjid Agung Baitunnur Ditutup Dua Minggu
“Pada 2019 kita berupaya secara maksimal dari langkah hulu ke hilir demi menjadikan kota Pati menjadi hijau, bersih, dan bebas sampah sesuai kelayakan penilaian. Dan, harusnya kami dapat penghargaan Adipura sebanyak 13 kali berturut-turut. Namun, akibat pandemi Covid-19, penghargaan tersebut ditiadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia,” tegas Purwadi
“Sebelum pandemi kami sudah siap, KLHK sudah melihat ke lapangan. Mereka turun ke sini keliling Pati. Sudah siap dinilai dan siap mendapat penghargaan Adipura. Karena prosesnya lama, akhirnya ketabrak Covid-19,” imbuhnya
Perlu diketahui, pada 2014 Kota Pati menyabet penghargaan Adipura Kencana. Pencapaian tersebut buah kerja keras dan penantian Kota Pati dalam menata, menjaga kebersihan, dan mengelola lingkungannya.
Karena sekarang sudah tidak ada lagi penilaian Adipura Kencana, akhirnya kembali ke penghargaan Adipura. Dan pada 2018, kota Pati meraih penghargaan tersebut untuk terakhir kalinya. (*)
Baca Juga:
- Kemenkes Tak Tanggung Biaya Pemulasaran Jenazah Isolasi Mandiri, Bupati Pati: Kita Bantu
- DPUTR Pati Ajukan DAK 2022 Untuk Perbaikan Jalan di 5 Titik
- Keterbatasan Anggaran, Pengecoran Ruas Jalan Pati – Gabus Hanya di Satu Titik
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Mila Candra