Magelang, Mitrapost.com – Akibat hujan abu gunung Merapi, harga jual tembakau di kabupaten Magelang turun drastis.
Adapun harga jual tembakau saat ini mencapai Rp1000-1500 per kilogram. Hal itu disebabkan abu gunung Merapi, yang masih menempel pada tanaman tembakau yang belum luruh dan hujan yang tak kunjung turun.
“Akibatnya kualitas tanaman menjadi turun dan pembeli hanya menawar Rp1000-1.500/kg,” terang Teimuri Suchini, warga Desa Paten II Kecamatan Dukun Kabupten Magelang, Rabu (1/9/2021).
Suchini mengungkapkan jika tak diguyur hujan abu, harga jual tembakau dapat mencapai Rp4.000 sampai Rp4.500/kg.
Hal ini mengakibatkan, ia mengalami kerugian hingga 50 persen. Dari modal Rp3 juta untuk biaya produksi, ia hanya mendapat Rp1,5 juta untuk panen kali ini.
“Daripada tidak ada yang membeli, ya kita berikan saja saat ada yang menawar hanya Rp1.000/kilogram,” ujarnya.
Walaupun sudah laku terjual, hingga kini tanaman tembakau belum dipetik oleh para pembeli. Selain tembakau, tanaman holtikultura lainnya juga mengalami kerusakan akibat abu yang masih menempel.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono mengatakan, sebaran hujan abu akibat awan panas guguran gunung Merapi yang terjadi pada (1/9/2021) terdapat di 22 desa yang tersebar di 5 kecamatan.
Antara lain Kecamatan Dukun meliputi Desa Dukun, Krinjing, Ngargomulyo, Kalibening, Keningar, Sewukan, Paten, Banyudono, Ngadipuro dan Banyubiru. Sedangkan di Kecamatan Mungkid meliputi Desa Bojong, Ambartawang dan Bumirejo. Di Kecamatan Sawangan meliputi Desa Sawangan, Krogowanan, Kapuhan, Gondowangi dan Mangunsari. Kecamatan Muntilan meliputi Desa Tamanagung dan Gondosuli. Sedangkan Kecamatan Salaman meliputi Desa Sidomulyo dan Salaman. (*)
Redaksi Mitrapost.com