“Biasanya kalau kunyitnya banyak lalu dijual di pasar, itu harganya belum nendang. Tetapi kalau sudah diolah, dikemas apalagi nanti kemasannya sudah mendapatkan izin dari dinas terkait, maka jangkauan pemasarannya lebih jauh,” katanya.
Gus Yasin, sapaan wagub, yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Jateng berharap, ketika pemerintah berupaya mengentaskan kemiskinan, masyarakat jangan hanya meminta bantuan, tetapi harus berdaya. Antara lain dengan mengembangkan potensi-potensi yang ada, seperti potensi menjahit dan membuat empon-empon atau jamu tradisional.
Apalagi pada masa pandemi Covid-19, kata Gus Yasin, tidak sedikit masyarakat yang membutuhkan aneka ramuan tradisional untuk meningkatkan daya tahan dan kesehatan tubuh. Karenanya para anggota kelompok pelatihan ekonomi, diharapkan dapat lebih berkembang, sehingga masyarakat berdaya dan ada penambahan pemasukan ekonomi.
Ia berharap, masyarakat, kepala desa, perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) bekerja sama dengan BUMDes untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada. Kemudian menyelenggarakan pelatihan-pelatihan ekonomi, dengan menggandeng Dinas Koperasi Kabupaten Demak atau Dinas Koperasi Provinsi Jateng, serta Dinas BP3AKB.