Meski Harga Naik, Petani Masih Enggan Produksi Garam

Diketahui harga garam Rembang pernah anjlok hingga harga terendah Rp300 dan mulai stabil di bulan September di angka Rp550.

Meski saat ini harganya sudah di angka Rp600, nampaknya para petani garam di Rembang masih menahan diri untuk memproduksi garam, mengingat risiko gagal panen yang akan dihadapi. Para petani lebih memilih beralih bertani ke komoditas lain atau bekerja di sektor yang berbeda.

“Apalagi musimnya seperti ini, Untuk november Paling minggu pertama yang ada produksinya,” ungkap Santi kepada Mitrapost.com.

Diprediksi produksi garam akan normal kembali saat intersitas hujan menurun atau setelah akhir bulan Februari 2022. (*)