Pati, Mitrapost.com – Peringatan hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember, diharapkan menjadi motivasi bagi perempuan sebagai pribadi yang seimbang baik pada ranah rumah tangga maupun di ranah publik atau karir.
Muntamah (54), seorang ibu dua anak yang saat ini juga menjabat sebagai Anggota Komisi D, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati meyakini selain menjadi ibu rumah rangga perempuan juga bisa berkiprah di bidang perpolitikan, pendidikan, sosial, kesehatan, dan lainnya.
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Saat ini selain menjadi ibu rumah tangga juga aktif di berbagai organisasi seperti di Muslimat NU tingkat Jawa Tengah yang bertindak sebagai koordinator bidang ekonomi dan koperasi. Kemudian menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PKB pati, dan Ketua Perempuan Bangsa Kabupaten Pati.
“Menurut saya peran perempuan itu adalah pilihan. Bisa berperan di publik baik, tapi jangan abaikan peran domestiknya. Jika pilihannya full di domestik baik juga,” ujar Muntamah kepada Mitrapost.com, Rabu (22/12/21).
“Motto saya adalah Khoirunnas Anfa’uhum Linnas ketika saya sudah menyiapkan keperluan untuk suami dan anak-anak sudah cukup, waktunya saya berperan di publik. Kenapa tidak kalau waktu saya bisa bisa bermanfaat untuk orang lain, mengapa hanya keluarga,” imbuhnya.
Di sisi lain Menurut Muntamah, posisi perempuan (ibu) sangat penting bagi sebuah keluarga, seorang ibu berperan paling dominan dalam mempersiapkan tumbuh kembang anak.
Oleh karenanya meski aktif di organisasi public, seorang wanita juga harus menyiapkan waktu bagi anak-anaknya.
Kepada Mitrapost.com Muntamah memberikan kiat-kiat menjadi ibu rumah tangga dan organisatoris dalam waktu yang bersamaan.
“Pertama saat anak masih berusia di bawah tiga tahun saya seratus persen menjadi seorang ibu,Diatas 4 tahun saya masih punya aktifitas terbatas. Di usia 5 tahun keatas saya sudah sudah bisa beraktifitas agak bebas,” imbuhnya.
Meski sibuk dengan berbagai aktivitas, Muntamah selalu menyiapkan waktu 2 jam untuk mendampingi anak anaknya mengaji dan belajar.
“tapi saya wajib sempatkan waktu untuk anak 2 jam setiap hari ketika saya tidak di luar kota 18.00- 20.00 malam. saya selalu bersama anak anak belajar dan mengaji. Saya guru ngaji dan pendampingi belajar anak-anak secara rutine walau saat libur sekolah” katanya.
Pola semacam itu diyakininya menjadikan kedua anaknya seimbang dalam hal dunia dan akhirat. Terbukti, meski sudah aktif berorganisasi dan berpolitik saat ini kedua anaknya saat ini telah bergelar Doktor dan aktif di berbagai organisasi.
Capaian tersebut tentunya sudah sesuai dengan apa yang ia yakini bahwa kesuksesan seorang wanita atau ibu adalah untuk anaknya bukan untuk dirinya sendiri.(*)
Wartawan Area Kabupaten Pati