Pati, Mitrapost.com – Puluhan peristiwa kebakaran selalu terjadi di Kabupaten Pati setiap tahunnya. Tahun ini saja Satpol PP Pati mencatat setidaknya terdapat 85 kejadian kebakaran tingkat sedang dan tinggi. Namun sayangnya, jumlah personel pemadam kebakaran di Pati belum mencapai jumlah yang ideal.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Perlindungan Masyarakat (Linmas), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pati, Mirza Nur Hidayat.
Karena kurangnya tenaga, hal tersebut menyebabkan jam kerja petugas Damkar lebih tinggi dibandingkan Aparatur Sipil Negara (ASN) biasa.
“Kalau di hitung jam kerja petugas dalam sebulan dibandingkan ASN biasa itu jauh. Kalau kami sekitar 190-an jam sedangkan yang lain 137 jam,” ujar Mirza saat diwawancarai awak media di kantornya kemarin.
Untuk mengcover wilayah kabupaten Pati, petugas pemadam kebakaran yang ada saat ini, hanya berjumlah 65 orang. 59 orang bertugas di lapangan, sedangkan 6 sisanya berada di kantor.
Selain penambahan personel, Mirza juga mengatakan bahwa timnya membutuhkan peremajaan dan penambahan Armada Pemadam kebakaran. Pasalnya, terdapat beberapa armada yang telah beroperasi puluhan tahun dan dipaksakan untuk terus digunakan.
Sayangnya, terang Mirza dalam beberapa tahun terakhir, alokasi anggaran untuk Satpol PP beberapa kali mengalami refokusing untuk penanganan Covid-19.
“Kami berharap ada peremajaan armada dan pembuatan pos Untuk armada. Kita pesan minimal tambah 2 untuk armada. Soalnya ada armada yang tahun 1982 kami akan meminta supaya digantikan armada baru,” kata Mirza.
Hingga kini, tim Damkar Satpol PP Pati memiliki 11 pemadam armada yang terdiri dari 10 armada mobil dan 1 armada kapal.
Armada tersebut ditempatkan di empat Pos Pemadam kebaran di setiap eks kecamatan. Yakni di Pos induk, depan kantor Kecamatan Pati, di Pos Pembanti Kecamatan Kayen, Pos Pembantu di Kantor Kecamatan Juwana, dan di Pos Pembantu di Badan Keamanan Laut (Bakamla) Juwana. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati