Pada 2012, tahap pra konservasi mulai dipersiapkan. Proses konservasi sendiri dilakukan dengan membuat tanggul penahan air pasang dan tanggul pengaman.
Juru Pelihara Situs Perahu Kuno, M. Ihsan mengatakan setiap hari situs perahu kuno ini perlu dibersihkan. Pembersihan dilakukan menggunakan kuas.”Setiap hari dibersihkan dari debu dan angin laut yang mengandung garam,” ungkapnya.
Ihksan sendiri mengenang awal penemuan perahu ini, dulu sempat terjadi tontonan massal. Sebab, kabar yang tersiar kala itu adalah kapal Dampo Awang telah ditemukan.
“(Tersiar kabar) Kapal Dampo Awang ditemukan, ramailah orang-orang datang ke sini. Sampai-sampai orang yang ingin menonton ditarik retribusi,” imbuhnya
Tidak hanya itu, air yang terkandung dalam perahu itu dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
“Nyata ini, ada yang habis operasi terus nggak bisa jalan. Lalu ke sini dan membawa pulang airnya. Kemudian sembuh. Bahkan sampai saat ini di hari tertentu tempat ini dijadikan tempat ritual,” imbuhnya.